Pengenalan Alat Mikrobiologi
Kompetensi : mahasiswa mengenal
dan mengetahui fungsi dari tiap-tiap alat
Berikut daftar alat-alat mikrobiologi yang
perlu dikenal:
Alat-alat elektrik
·
Mikroskop cahaya
· Mikroskop stereo
·
Autoklaf elektrik
· Incubator
·
Hot plate & stirrer
· Colony counter
·
Biological Safety Cabinet (BSC)
· Mikropipet
Alat-alat gelas
dan keramik
· Cawan Petri
· Pipet ukur
·
Pipet tetes
· Tabung reaksi
·
Labu Erlenmeyer
· Glass beads
·
Mortar & pestle
· Beaker glass
·
Bunsen burner
· Gelas ukur
· Batang L / Drugalsky
·
Tabung durham
Alat-alat non gelas
·
Jarum inokulum / ose
· Pinset
· Rubber bulb
·
pH meter universal
· Mikroskop
Cahaya (Brightfield Microscope)
Salah satu alat
untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya. Dengan
mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda
dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. berikut merupakan uraian
tentang cara penggunaan bagian-bagiandan spesifikasi mikroskop cahaya
merk Olympus CH20 yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi.
Bagian-bagian Mikroskop:
- Eyepiece / oculars (lensa okuler)
Untuk memperbesar bayangan yang dibentuk lensa objektif
- Revolving nosepiece (pemutar lensa objektif)
Untuk memutar objektif sehingga mengubah perbesaran
- Observation tube (tabung pengamatan / tabung okuler)
- Stage (meja benda)
Spesimen diletakkan di sini
- Condenser (condenser)
Untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa objektif
- Objective lense (lensa objektif)
Memperbesar spesimen
- Brightness adjustment knob (pengatur kekuatan lampu)
Untuk memperbesar dan memperkecil cahaya lampu
- Main switch (tombol on-off)
- Diopter adjustmet ring (cincin pengatur diopter)
Untuk menyamakan focus antara mata kanan dan kiri
- Interpupillar distance adjustment knob (pengatur jarak interpupillar)
- Specimen holder (penjepit spesimen)
- Illuminator (sumber cahaya)
- Vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal)
Untuk menaikkan atau menurunkan object glass
- Horizontal feed knob (sekrup pengatur horizontal)
Untuk menggeser ke kanan / kiri objek glas
- Coarse focus knob (sekrup fokus kasar)
Menaik turunkan meja benda (untuk mencari fokus) secara kasar
dan cepat
- Fine focus knob (sekrup fokus halus)
Menaik turunkan meja benda secara halus dan lambat
- Observation tube securing knob (sekrup pengencang tabung okuler)
- Condenser adjustment knob (sekrup pengatur kondenser)
Untuk menaik-turunkan kondenser
Prosedur Operasi
1.
Menyalakan lampu
a. tekan tombol on (8)
b.
atur kekuatan lampu dengan memutar bagian (7)
2.
Menempatkan spesimen pada meja benda
a. Letakan objek
glas diatas meja benda (4) kemudian jepit dengan (11). Jika meja benda
belum turun, diturunkan dengan sekrup kasar (15)
b.Cari
bagian dari objek glas yang terdapat preparat ulas (dicari dan
diperkirakan memiliki gambar yang jelas) dengan memutar sekrup vertikal
dan horizontal (13) dan (14)
3. Memfokuskan
a.
Putar Revolving nosepiece (2) pada perbesaran
objektif 4x lalu putar sekrup kasar (15) sehingga meja benda bergerak
ke atas untuk mencari fokus
b.Setelah fokus perbesaran 4 x 10
didapatkan, maka putar (2) pada perbesaran selanjutnya yaitu perbesaran
objektif 10x. kemudian putar sekrup halus (16) untuk mendapatkan
fokusnya
c. Lakukan hal yang sama jika menggunakan
perbesaran yang lebih tinggi
Berikut adalah tabel yang menunjukan
jarak antara spesimen dengan lensa objektif jika okus telah didapatkan
Catatan:
Setelah mendapatkkan fokus pada perbesaran tetentu, misal 40x, dan
ingin memutar objektif ke perbesaran 100x, maka meja benda tidak perlu
diturunkan dan tidak perlu khawatir bahwa lensa objektif akan menggesek cover
glass karena terdapat sisa jarak A yang lebih kecil antara cover
glass dengan lensa objektif (lihat tabel diatas).
4.
Tambahan
a. Jika perlu interpupillar distance
adjustment knob (10) dapat digeser, hal ini akan mengubah dua
bayangan yang akan diterima oleh 2 mata menjadi gambar yang tunggal
sehingga sangat membantu dalam mengatasi kelelahan mata
b.
Jika perlu diopter adjustment knob (9) dapat diatur untuk
memperoleh bayangan focus yang seimbang antara mata kanan dan kiri
c.
Pengaturan condenser (5) akan memperjelas bayangan yang tampak
dengan mensetting pada posisi tertinggi (cahaya penuh)
Perbesaran
total
Ukuran specimen yang diamati dapat
diperoleh dengan mengalikan perbesaran lensa okuler dengan lensa
objektif. Misal = Okuler (10x) x Objektif (40x) = 400x
Penggunaan
minyak imersi
Semakin kecil nilai daya pisah, akan
semakin kuat kemampuan lensa untuk memisahkan dua titikyang berdekatan
pada preparat sehingga struktur benda terlihat lebih jelas. Daya pisah
dapat diperkuat dengan memperbesarkan indeks bias atau menggunakan
cahaya yang memiliki panjang gelombang (λ) pendek. Biasanya dapat
digunakan minyak imersi untuk meningkatkan indeks bias pada perbesaran
10 x 100
a. Jika fokus pada perbesaran 10 x 40
telah didapatkan maka putar ke perbesaran objektif 100x
b.
tetesi minyak imersi 1 – 2 tetes dari sisi lensa
c.
Jika telah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan lensa objektif
100x dengan kertas lensa yang dibasahi xylol
·
Mikroskop stereo (Zoom Stereo Microscope)
Mikroskop ini berfungsi untuk melihat objek yang
membutuhkan perbesaran tidak terlalu besar. Di Laboratorium
Mikrobiologi, mikroskop stereo biasanya digunakan untuk mengamati
secara detail bentuk koloni dan jamur. Berikut merupakan uraian tentang
mikroskop stereo yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi yaitu Zoom
Stereo Microscope, Olimpus SZ3060.
1. Oculars eyepiece
(lensa okuler)
2. Diopter adjustment ring (cincin
pengatur diopter)
3. Zoom control knob (sekrup
pengatur pembesaran)
4. Focusing knob (sekrup pengatur
fokus)
5. Stage plate (pelat tempat
specimen diletakkan)
6. Stage clip (penjepit spesimen /
preparat)
Prosedur operasi
- Letakkan spesimen / preparat di stage plate (5), jepit jika perlu
- Atur perbesaran pada perbesaran terkecil dengan memutar Zoom Control Knob (3) kemudian dicari fokusnya dengan memutar Focusing Knob (4)
- Jika ingin mendapatkan bayangan yang lebih besar, putar Zoom Control Knob (3) ke perbesaran yang lebih tinggi kemudian dicari fokusnya
Mikroskop ini memiliki pilihan perbesaran:
Autoklaf
(Autoclave)
Diagram autoklaf vertical
1.
Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2.
Katup pengeluaran uap
3. pengukur tekanan
4.
kelep pengaman
5. Tombol on-off
6.
Termometer
7. Lempeng sumber panas
8.
Aquades (dH2O)
9. Sekrup pengaman
10.
batas penambahan air
Autoclave adalah alat untuk
mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam
mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang
digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC
(250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan
benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per
square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit
untuk 121oC.
Cara Penggunaan :
1.
Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf.
Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air
sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari
terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika
mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
3.
Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak
ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan
dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer
dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
5.
Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen
autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman
ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu
15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda
selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga
sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge
menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan
keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
· Inkubator (Incubator)
Inkubator
adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang
terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur
waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya
adalah 10-70oC..
· Hot plate stirrer dan
Stirrer bar
Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic
stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan
pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat
dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan
dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer
seri SBS-100 dari SBS® misalnya mampu menghomogenkan sampai
10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat
dipanaskan sampai 425oC.
Alat
ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah
diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat
tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk
pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan
Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.
·
Biological Safety Cabinet
Biological Safety
Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air Flow
(LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC
mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi
steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Prosedur
penggunaan BSC seri 36212, Purifier™ Biological Safety Cabinet dari
LABCONCO yang dimiliki laboratorium mikrobiologi adalah sebagai berikut:
1.
Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum
mulai bekerja
2. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada
posisi terendah
3. Nyalakan lampu neon dan blower
4.
Biarkan selama 5 menit
5. Cuci tangan dan lengan dengan sabun
gemisidal / alkohol 70 %
6. Usap permukaan interior BSC dengan
alkohol 70 % atau desinfektan yang cocok dan biarkan menguap
7.
masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload)
karena memperbesar resiko kontaminan
8. Atur alat dan
bahan yang telah dimasukan ke BSC sedemikian rupa sehingga efektif
dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril
9.
Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi
gunakan yang berbahan bakar gas.
10. Kerja secara aseptis dan
jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja
11.
setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak
keluar dari BSC
12. Usap permukaan interior BSC dengan
alkohol 70 % dan biarkan menguap lalu tangan dibasuh dengan desinfektan
13.
Matikan lampu neon dan blower
· Mikropipet
(Micropippete) dan Tip
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan
cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak
pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat
diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara
1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya,
hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette)
misalnya mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan
tip.
Cara Penggunaan :
1. Sebelum
digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk
memastikan lancarnya mikropipet.
2. Masukkan Tip bersih ke
dalam Nozzle / ujung mikropipet.
3. Tekan Thumb
Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan
lebih ke dalam lagi.
4. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam
3-4 mm.
5. Tahan pipet dalam posisi vertikal
kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan akan masuk
ke tip.
6. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung
yang diinginkan.
7. Tekan Thumb Knob sampai hambatan
kedua / second stop atau tekan semaksimal mungkin maka semua
cairan akan keluar dari ujung tip.
8. Jika ingin
melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka
tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat
tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.
· Cawan Petri (Petri Dish)
Cawan
petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium
dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai
penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter
cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20
ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media
sebanyak 10 ml.
· Pipet Ukur (Measuring Pippete)
Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan
dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas
pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara
penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler
sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan
dikeluarkan menikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus
tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan
tekanan filler dengan udara sekitar.
· Pipet tetes (Pasteur Pippete)
Fungsinya
sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui.
Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl / NaOH saat
mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dll.
·
Tabung reaksi (Reaction Tube / Test Tube)
Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk
uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi
media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup
metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan
ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu
media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants
agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang
kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak
terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang
terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko
kontaminasi. Untuk alas an efisiensi, media yang ditambahkan berkisar
10-12 ml tiap tabung.
· Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)
Berfungsi
untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang. Labu Erlenmeyer dapat
digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi
media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll.
Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat
ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000
ml, dsb.
· Gelas ukur (Graduated
Cylinder)
Berguna untuk mengukur volume suatu
cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan
berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan,
sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung
larutan.
· Batang L (L Rod)
Batang L bermanfaat untuk menyebarkan cairan di
permukaan agar supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut
tersebar merata. Alat ini juga disebut spreader.
· Mortar dan Pestle
Mortar
dan penumbuk (pastle) digunakan untuk menumbuk atau
menghancurkan materi cuplikan, misal daging, roti atau tanah sebelum
diproses lebih lanjut.
· Beaker Glass
Beaker
glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam
mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media, menampung
akuades dll..
Salah
satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah
pembakar bunsen. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api
yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna
biru (paling panas). Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas
atau metanol.
· Glass Beads
Glass
Beads adalah manik-manik gelas kecil yang digunakan untuk
meratakan suspensi biakan dengan menyebarkan beberapa butir di atas
permukaan agar dan digoyang merata. Glass beads digunakan pada
teknik spread plate yang fungsinya sama dengan batang L atau Spreader.
· Tabung Durham
Tabung
durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih
kecil dan berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat
metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam
tabung reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada
sisa udara).
· Jarum Inokulum
Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan
untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya
terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika
terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop)
dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang
berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle. Inoculating
loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar,
sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi
secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating). Jarum
inokulum ini akan sangat bermanfaat saat membelah agar untuk preprasi Heinrich’s
Slide Culture.
Pinset memiliki banyak fungsi
diantaranya adalah untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat
memindahkan cakram antibiotik.
· pH Indikator Universal
berguna
untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan. Hal ini sangat penting dalam pembuatan media karena
pH pada media berpengaruh terhadap petumbuhan mikroba. Kertas pH
indikator dicelupkan sampai tidak ada perubahan warna kemudian strip
warna dicocokkan dengan skala warna acuan.
· Pipet
Filler / Rubber Bulb
Filler adalah alat untuk menyedot larutan yang
dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler
merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler memiliki 3
saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol
A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S
(suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari
ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust)
berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.
noviyatul islamiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar